my favorite band

semua fans band yang beraliran rock,metal,alternativ,progressive,electric,underground,ghottic,dan yang lain nya..??

mohon anda memberi komentar dan saran tentang blog ini.

Sabtu, 11 September 2010

Lamb of God


Lamb of God merupakan band Groove metal Amerika yang terbentuk di tahun 1990 di daerah Richmond, Virginia yang awalnya dikenal dengan nama Burn the Priest. Mereka merubah nama tersebut setelah merilis debut album yang bertitel sama dengan nama band, yakni Burn the Priest (album) di tahun 1999.Lamb of God konsisten dengan vokalis Randy Blythe, gitaris Mark Morton dan Willie Adler, bassis John Campbell, dan drummer Chris Adler. Selain itu musik yang mereka mainkan juga dikenal sebagai New Wave of American Heavy Metal.
Sejauh ini mereka telah merilis enam album penuh, satu album live dan tiga DVD dengan penjualan yang rata-rata mencapai lebih dari dua juta keping untuk wilayah Amerika. Dan di tahun 2007 band ini dianugrahi penghargaan Grammy untuk kategori Best Metal Performance atas rilisan bertitel Sacrament yang beredar di tahun 2006. Lamb of God telah melakukan tur Ozzfest sebanyak dua kali dan mereka juga tampil di hajatan Download, Soundwave serta Gigantour.
Untuk pertama kalinya, band ini tampil di Indonesia yang diadakan oleh Solucites di tanggal 9 Maret 2009 dengan kesuksesan luar biasa

diskografi :
 Burn the Priest (1999)
New American Gospel (2000)
As the Palaces Burn (2003)Ashes of the Wake (2004)
Sacrament (2006)
Wrath (2009)

personil :
Randy Blythevokalis (1995 - sekarang)
Mark Mortongitaris (1990 - sekarang)
Willie Adlergitaris (1998 - sekarang)
John Campbellbassis (1990 - sekarang)
Chris Adlerdrummer (1990 - sekarang)

mantan personil :

Abe Spear – gitaris (1990–1998)

history :


Pada tahun 1990, Mark Morton(gitaris), John Campbell(bassist), dan Chris Adler(drumer) membuat satu band yang bernama Burn the Priest. Para anggota band ini saling kenal karena berada pada satu kampus yaitu Virginia Commonwealth University di Richmond, Virginia.
Pada akhir tahun 1990, Morton meninggalkan Burn the Priest sesaat setelah ia mendapatkan gelar masternya. Dari situ Adler dan Campbell tidak berdiam diri, mereka mencari pengganti Morton dan mendapatkan seorang yang bernama Abe Spear sebagai pengganti Morton. Selama lima tahun band ini mengikuti fasetival-festival musik di Richmond dan sekitaran Virginia tanpa vokal. Pada tahun 1995 Adler dan para personil Burn the Preist memulai membuat demo untuk pertama kalinya. Setelah demo pertama mereka jadi, mereka merekam 2 album demo lagi berasama Agents of Satan dan ZED. Baru setelah ke-tiga album demo mereka jadi, Adler menggaet Randall Blythe sebagai vokalis mereka.
Pada tahun 1997, Mark Morton kembali mengisi posisi gitar di "Burn the Priest" setelah mengikuti acara "National New Zealand sheep shearing competition". Dua tahun kemudian mereka mulai membuat full album pertama mereka yang berjudul sama dengan nama band mereka yaitu "Burn the Priest" melalui Legion Records. Mike Bronsnan dari Legion Records menyisihkan $2500 untuk perekaman dan kemudian melemparkannya ke Philadelphia, Pennsylvania melalui DIY(Do it Yourself). Album ini di produksi oleh Steve Austin, gitaris dan vokalis dari band "Today is the Day".
Tak lama setelah itu Abe Spear meninggalkan band. Posisi abe Spear di biarkan kosong selama setahun, kemudian masuk nama Willie Adler sebagai pengganti posisi gitar kedua. Setelah masuk nama Willie Adler, mereka mendantangani kontrak dengan Prosthetic Records.
Kesal karena mereka sering dilarang bermain di beberapa tempat karena ditengarai nama band mereka mengandung unsur mistis, nama "Burn the Priest" akhirnya di ganti dengan "Lamb of God".

"New American Gospel" dan "As the Palaces Burn" (2000-2003)
Dengan nama baru dan label baru, Lamb of God merilis album kedua mereka pada bulan September-2000. Patrick Kennedy dari AllMusic membandingkan band ini dengan Pantera, "Tetap menjaga tanda-tanda penting metal pasca Pantera sangat terasa betul di album perdana Lamb of God. New American Gospel tetap memelihara itu dengan efektif menjembatani desakan ala 90'an pada teknik drill-sergeant dan fokus Old School's yang di tentukan lewat konstruksi riff" ungkapnya. Chris Adler berkomentar, "Ini adalah catatan klasik. Kami mencoba membawa semua element secara bersama'an untuk menciptakan sesuatu yang berat, tapi menular pada catatan karir kami. Sulit bagi kami untuk mengisi, dan bahkan kami juga tidak tahu apa yang kami buat pada saat itu".
Lamb of God melakukan tour selama dua tahun sebelum mereka merilis album studio'nya yang ketiga, "As the Palaces Burn" pada 6/Mei/2003. Kirk Miller dari Rolling Stone yang memberikan tiga dari lima bintang, menuliskan bahwa "Tidak seperti yang lainnya yang melampaui batas, Slipknot terpengaruh oleh zaman, Lamb of God membuat serangan metal yang di buat secara cermat". Album itu di nobat kan menjadi album nomor wahid di dua majalah berbeda yaitu Revolver Magazine dan Metal Hammer. Band itu melakukan tur pertamanya di HeadbangersBall Tour, dimana mereka merekam sebuah DVD termasuk konser dan film dokumenter, yang berjudul "Terror and Hubris ". DVD itu sukses memulai debutnya di nomor 31 di chart Billboard Top Video Musik.

"Ashes of the Wake" (2004-2005)
Lamb of God merilis album ke'empatnya yang berjudul "Ashes of the Wake" pada Agustus 2004, dengan debut di nomer 27 pada Billboard200, dan terjual lebih dari 35.000 copy pada minggu pertamanya. Dalam penggarapan album ke'empatnya ini, Lamb of God sudah bernaung dibawah label baru yang lebih besar, yaitu Epic Records. Johnny Loftus dari AllMusic memuji album ini, dengan mengatakan "Dengan genre yang terhambat oleh kesalahan PVC dan peniru Alice In Chains, Lamb of God menyeimbangkan persamaan power, rage, tradisi, dan craft. Ini akan membunuh filler". Judul lagu album ini menampilkan masing-masing gitaris dari Testament dan ex-Megadeth Alex Skolnick dan Chris Poland.
Album ini di dongkrak dengan tur ekxtensif, termasuk mengisi stage kedua di Ozzfest pada tahun 2004 dan pada Sounds of undergrounds pada tahun 2005. Album ini juga berhasil menduduki peringkat dua Best Album of the Year di bawah album Mastodon, Leviathan pada peringkat pertama. Klip mereka dengan lagu berjudul "Now you've got something to die for"(2005) masuk pada kategori Best Music Video pada saat itu. Ketika tour, Lamb of God juga sempat membuat satu live album yang dirilis dengan judul Killadelphia yang tersedia dalam format DVD dan CD. DVD Album Killadelphia ini mendapatkan sertifikat Platinum dari Asosiasi Industri Rekaman Amerika pada tahun 2007.
Pada tahun 2006, single pertama dari album, "Laid to Rest", dihadirkan sebagai lagu yang dimainkan di game "Guitar Hero II" dad di rilis untuk game "Guitar Hero : Smash Hit". kemudian lagu ini juga digunakan sabagai salah satu konten download untuk Rock Band.

"Sacrament" (2005-2007)
Pada Agustus 2006, Lamb of God kembali merilis album ke limanya yang berjudul Sacrament. Album ini bisa dibilang sukses , terjual lebih dari 65.000 keping selama satu minggu pertama, Sacrament juga langsung berhasil menempati posisi 8 pada Billboard 200. Album ini juga mendapat pujian dari pengamat-pengamat musik dunia. Cosmo Lee dari Stylus Magazine menyatakan, "Sacrament sudah menjadi lagu band yang paling berkesan sampai saat ini. Sangat musikal, there's no fat.. Band ini memainkannya dengan sangat presisi dan lagu bergerak lancar melalui riff dan transisi". Ed Thompson dari IGN juga menyatakan Sacrament adalah salah satu album metal terbaik 2006.
Lamb of God mengkikuti beberapa tour utama untuk mendongkrak album ini, termasuk The Unholy Alliance bersama Slayer, Mastodon, Children of Bodom, Thine Eyes Bleed. Gigantour sebagai pendukung Megadeth. Bermain di panggung utama Ozzfest, menghadiri festival musik Download, dan sebuah tur ekslusif co-headlining bersama Killswitch Engage, Soilwork, dan Devil Driver. Hits "Redneck" juga dijadikan nominasi di ajang Grammy Awards pada tahun 2007, tetapi Slayer mengambil gelar juara tersebut dengan hits andalan mereka "Eyes of the Insane".
Lamb of God kembali merilis ulang album ini dengan judul "Sacrament : Duluxe Producer Edition". Di dalamnya teradapat dua keping cd yang berisikan hits-hits asli dari album Sacrament pada disk pertama dan disk kedua berisikan trek vokal, bass, gitar, dan drum dalam 192kbit/s format MP3 yang memungkinkan pembeli untuk men-interprestasi sendiri lagu-lagu yang ada. Blythe menyatakan "Kadang anda harus melakukan hal yang berbeda pada anak-anak bahkan untuk membeli album ini dari pada harus mendownloadnya".
Lamb of God beristirahat selama tahun 2008 untuk menulis materi baru dan menyiapkan hal yang baru untuk dirilis di tahun 2009. Band ini melakukan negosiasi dengan label baru untuk mencoba mendistribusikan album mereka ke luar Amerika. Chris Adler berpendapat Epic Records di Amerika Serikat "tidak bisa lebih sempurna" untuk rilis internasional. Band ini lalu menandatangani kontrak dengan Roadrunner Records pada 1 Mei 2008 untuk di distribusi di luar Amerika Serikat.

"Walk With Me In Hell" dan "Wrath" (2008-2009)
Pada tanggal 3 Mei, lamb of God mengumumkan DVD baru mereka "Walk With Me In Hell" akan dirilis pada 1 juli 2008. DVD ini berisikan antara lain dokumenter "Walk With Me In Hell" dan beberapa tambahan live performance Sacrament World Tour. Di akhir dokumenter "Walk With Me In Hell" para personil Lamb of God kini lebih bersemangat untuk menulis materi-materi baru. DVD ketiga dari Richmond, VA ikon metal Lamb of God telah resmi mendapat status Platinum.
Pada bulan Agustus 2008, Cole Higley mengumumkan bahwa band ini tengah melanjutkan album baru dan akan dirilis pada Februari 2009. Nama Josh Wilbur muncul sebagai produser di album yang akan dirilis ini. Mereka juga akan melakukan tur bersama Metallica sebagai band pendukung mulai Desember 2008.
Proses perekaman album baru itu juga dapat di lihat secara online melalui site resmi mereka dengan dua webcam yang terinstal di studio (khusus di ruangan drum dan ruang pencampuran).
Album terbaru mereka "Wrath" dirilis internasional pada 23 Februari 2009 dan pada tanggal 24 Februari 2009 untuk wilayah Amerika Serikat melalui Epic Records. Album baru mereka ini di dedikasikan untuk seorang bernama Mikey Bronsnan yang telah membantu mereka sejak awal di Philadelphia, PA. Pada bulan November 2008, Mikey Bronsnan di bunuh oleh seorang pengendara mabuk. Menurut Chris Adler "Kami tidak akan mungkin menjadi band seperti sekarang ini tanpa Mikey Bronsnan". Mengutip dari drummer Chris Adler "Album ini akan mengejutkan banyak orang, biasanya band yang berdiri sampai posisi karir kami saat ini akan mengendur, bau mawar dan muntah. Kami memilih jalan yang berbeda. Tak ada yang ingin mendengarkan anggota band lain hyping rekaman baru "Wrath" tidak memerlukan hype. Kami telah memuncaki diri kami sendiri pada 23 Februari 2009. Anda akan merasakannya." Dengan mengatakan bahwa "Wrath" memulai debutnya di nomor urut dua pada tangga Billboard 200, dan terjual lebih dari 68.000 copy di minggu pertama.


dari wikipedia indonesia dan berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar